Selasa, 24 Januari 2012

Sehari Mengunjungi Translok [1]

Lapang padang luas menghijau
Beterbangan pipit, jalak, dan bangau
Gamal, johar, lamtoro, kesambi, dan bakau
Tempat berteduh kuda, sapi, dan kerbau

Tongkat gembala sebagai penghalau
Seruling berpadu angin mendesau
Berawal dari aliran Aemau [2]
Bermuarakan Aesesa [3] di Danga-Au [4]

Kabut tebal membayangi cakrawala
Petir gemuruh halilintar membahana
Pertanda segera turun butiran-butiran mega
Membersihkan noda-noda angkasa

Kumpulan kambing dan kawanan domba
Bergegas dari bekas panenan palawija
Pak tani makan ditemani tembang anak dara
Tentang kampung halaman yang jauh dari tatap mata

Sejurus saja telah penuh terisi di pondok
Beberapa orang melinting daun enau di pojok
Menari-nari irus bambu sebagai sendok
Yang lain mempersiapkan gelas dan mangkok

Tak ada tuan ataupun jongos yang jongkok-jongkok
Sebagaimana tuduhan kelas menengah perkotaan yang menohok
Bahwa terbelakang, hanya bisa mengambil dari alam untuk dicipok
Tentang watak cupet dan barbar dengan saling membacok

Ah, orang kota memang sok tahu tentang bercocok tanam
Tanpa tahu harus menunggu berapa lama penyemaian padi disiram
Berapa ikatan bibit padi dalam lumpur direndam
Atau kenapa bisa kulit menjadi keras dan hitam legam

Akhirnya senja dijemput matahari yang tenggelam
Topi-topi caping berpadu pakaiann tambal sulam
Beriringan menyongsong malam kelam
Menerobos butiran-butiran langit yang tertinggal tenggelam

Sudah ada traktor yang dimodifikasi ber-bak
Tapi hanya pas untuk memuat roda besi dan mata bajak
Sedianya diperuntukkan juga bagi anak-anak
Dengan resiko terhimpit tertindih berdesak-desak

Mata kanak-kanak mengamati dari atas pundak
Tanpa tahu sulitnya arungi malam di jalan setapak
Karena yang dilihat ada yang terkekeh juga terbahak
Seolah tak peduli pada nasib baik yang tak berpihak

Kala itu tahun 1995, awal bulan Januari
Belum santer teriakan tentang reformasi
Atau segala macam omong kosong demokrasi
Tapi malam itu translok makan nasi pembagian dari propinsi

Anak-anak sekolah dibagikan sikat gigi
Ada GN-OTA [5] untuk anak-anak miskin berprestasi
Juga ada PMT-AS [6] untuk menambah gizi
Pengamatan libur sehari di translok saat berkuasanya tirani

Awal Januari 2012, kulihat di berbagai pemberitaan
Penghuni translok itu kini mengalami kelapan
Belum ditotal dengan rendahya akses pendidikan dan kesehatan
Yang berarti bercokolnya wabah kemiskinan

Rezim Cendana [7] 14 tahun yang lalu telah digulingkan
Sudah 5 tahun Nagekeo [8] mandiri secara pemerintahan
Pun banyak putera daerah yang berhasil di perantauan
Marilah bersatu untuk kemanusiaan dan persaudaraan!


*******
[1] Transmigrasi Lokal
[2] Sungai di selatan Kabupaten Nagekeo
[3] Nama Kecamatan (Juga nama sungai di ibukota kabupaten Nagekeo, Mbay)
[4] Nama tempat di ibukota kabupaten Nagekeo
[5] Gerakan Nasional - Orang Tua Asuh
[6] Pemberian Makanan Tambahan - Anak Sekolah
[7] Soeharto & the genk
[8] Kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten Ngada, berdasarkan UU No. 2/2007 (Luas wilayah sekitar1.386 km2 persegi dan berpenduduk sekitar110.147 jiwa).

*******

Dante Che, 25/ 01/ 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar