Jalanan macet setelah hujan menggenang
Berdua mengisi malam di pojok yang remang
Bergelas-gelas wine kita bersulang
Mengusir kekalutanmu yang selalu menyerang
Asap mild mengepul berpadu
Mendekap sepasang insan obati rindu
Menyusuri alur pikir yang berpacu
Ditemani musik blues yang mengalun syahdu
Lintingan-lintingan selanjutnya membuat terbang
Membawa kita meninggi melayang
Diperingatkan perihal berpikir-pikir ulang
Tenang mendelik tajam memandang
Lara bersembunyi dalam elok parasmu
Kepandaianmu pun tak kuasa menghalau
Pedihmu yang bergolak dalam kalbu
Berkaca-kaca dilap syal biru
Apa yang harus kukatakan
Mungkin kau hanya butuh ketenangan
Atau mungkin juga butuh kenyamanan
Lantunan lagu sejenak mengisi kesunyian
Tangismu belum juga reda
Menumpahkan segala gundah gulana
Aku tetap terpaku tak mengerti apa-apa
Desismu, kehadiran sudah membuat bahagia
Kita memang satu generasi angkatan
Walau kau lebih dahulu menggapai sukses kehidupan
Tapi masih ingatkah kau akan awal pula perkawanan
Kala kita seru mengobrol tentang La Tahzan
Tak ada duka lebih duka yang orang lain punya
Kalau tetap berkubang tenggelam di kedalamannya
Malampun dihabiskan menemanimu yang tertidur di meja
Bangkitlah, bukankah kita masih harus merenda asa
*******
Dante Che, 21/01/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar