Rabu, 22 Februari 2012

Berita Tengah Bulan Dalam Sajak

Ada napi bentrok dan kebakaran di Lapas Kerobokan-Bali
Pasalnya tak ada keadilan bagi anak negeri
Di Cipinang, whistleblower menyusun konspirasi
Kasak-kusuk penyedap bumbu tirani

Sementara dunia maya heboh tentang polisi
Idola generasi unyu-unyu dan chibi-chibi
Dunia nyata dibayang-bayangi hantu korupsi
Berbalut kebohongan para tersangka maupun saksi

Ada aksi Indonesia tanpa FPI, tanpa kekerasan
Pentingnya menghargai segala macam perbedaan
Menolak pelbagai hegemoni dan keangkuhan
Mulai dari balik meja birokrasi hingga jalanan

Isupun dibelok ke hal ikhwal dunia preman
Mengilusi khalayak tentang pangkal persoalan
Demikianlah, dari satu ke lain trik pengalihan
Teriring pamrih bermacam problematika terlupakan

Tabrakan tugu tani masih belum hilang bekas
Pembunuhan berantai menyeruak tuk jadi topik bahas
Bersanding dengan berbagai kasus yang belumlah tuntas
Memenuhi memori arsip-arsip dan brankas-brankas

Intelektual turut membangun kebohongan dari universitas
Secara tak sehat gontok-gontokan saling tebas
Sama sekali tanpa perspektif meruntuhkan tatanan klas
Atau perlawanan terhadap hegemoni perdagangan bebas

Kala PRT menuntut kesejahteraan kaum si inem
Istana negara menyambut dengan isu kenaikan BBM
Meski tanpa ada kejelasan asal muasal problem
Tanpa peduli dicerca sebagai budak Imperialism

Dari Cikeas, presiden a.k.a penyanyi dikabarkan siap main film
Dari balik julangan gedung tinggi hingga warung tempe bacem
Publik menyambutnya sebagai hot-gossip di FB, twitter, atau ym
Akhirnya, untuk semua; carpe diem!

*******

Dante Che, 23 / 02 / 2012

Sabtu, 18 Februari 2012

Tentang Nama Dante Che

Setiap kali chatting, seringkali dihujani pertanyaan tentang nama Dante Che. Mulai dari pertanyaan; kenapa harus bernama Dante Che, apa arti dari Dante Che, atau apakah nama Dante Che ini asli atau bukan, dll bahkan ada yang uring-uringan tanpa alasan yang jelas dengan mengatakan bahwa pemakaian nama Dante Che semata-mata karena sering dilanda heroisme pada tokoh-tokoh hebat di masa lalu yang menggunakan nama tersebut atau tak pede menggunakan nama seperti yang tertera di akte. Generasi unyu-unyu nan chibi-chibi ini begitu pedulinya pada dunia virtual ini, sehingga merasa sangat perlu untuk mencantumkan data diri secara lengkap. Tulisan singkat nan iseng-iseng ini tidak bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, juga tak bermaksud untuk menepis tudingan-tudingan yang dilontarkan. Ini hanyalah hamparan fakta-fakta yang terekam seputar hal-hal yang 'berbau' Dante dan Che, yang ternyata banyak saling bertabrakan karakter-karakternya.

Misalnya Andante, yang biasa tertulis di bagian atas kanan partitur musik, menandakan untuk memainkan musik dalam tempo moderat, tempo sedang, tidak tinggi, tidak rendah. Tentu akan sangat bertabrakan karakternya dengan Augusto Pinochet, seorang jenderal diktator dari Chili, yang entah bagaimana hubungannya dengan kejatuhan Soekarno di Indonesia, Pinochet pun memakai sandi yang sama dengan penggulingan Soekarno di Indonesia; sandi Jakarta, kala menumbangkan presiden Salvador Allende. Atau misalnya tentang Don Vito Dante Clericuzio, seorang pemimpin mafia dalam trah mafia Sisilia, yang menjalankan kerja-kerjanya dengan gaya klandestin dan penuh konspiratif, tentu akan berbeda dengan Marcus Tullius Cic(h)ero yang juga sama-sama orang Italia, seorang pengacara, filsuf, dan pencetus teori humanisme. Masih ada lagi Dante Inferno's, nama game yang tentu berbeda dengan Javier Chevanton, pesebakbola berbakat nan bengal asal Uruguay atau klub top Chelsea, yang kebetulan adalah klub favoritku.

Juga masih ada lagi tentang tokoh Dante, kakaknya Ramses dalam novel fiksi 'Di Hatimu Aku Berlabuh' karya Marga T, tentu berbeda posisinya dengan Anton Chekov, seorang dokter, sastrawan-dramawan dan penulis yang sangat terkenal. Belakangan, ku juga teringat pada pelajaran Geografi dan berbagai catatan perjalanan, tentang dua oase indah yang rimbun dengan tanaman palem dan airnya yang mengalir setiap saat, memuaskan dahaga setiap musafir yang mengarungi Gurun Sahara. Dua oase itu adalah Oase Tamerza dan Oase Chebika. Yang laksana Ernesto Sr dan C(h)elia de la serna, selalu menyambut hangat kepulangan sang petualang, Ernesto Che Guevara. Yang dikenal sebagai seorang internasionalis progresif revolusioner, kelahiran Argentina berdarah Basque-Spanyol campuran Irlandia yang berjuang di berbagai negeri menentang imperialisme, dan bersama Fidel juga Raul Castro memimpin kemenangan revolusi Kuba, negara kecil tetangga USA. Menantang dan meledakkan tatanan dunia mainstream, seperti gunung Dante dalam film Dante's Peak yang dimainkan Pierce Brosnan dan Linda Hamilton. Sebuah film yang menggambarkan letusan gunung berapi di kota Dante, kota kecil di bagian Pacifik Northwest-Amerika. Pada masa kegelapan umat manusia, diyakini bahwa letusan gunung ataupun bencana alam lainnya adalah kemarahan ataupun hukuman para dewa, hingga akhirnya tiba suatu masa di mana sejarahwan Ammianus Marc(h)elinus menuliskan dengan detail bagaimana air laut menghempas dan menghancurkan kota Alexandria, menepis kisah mistis yang menyelubunginya. Juga tentang Dante Alighieri yang menggoreskan naskah panjang La Divina Commedia, sebuah komedi tentang Tuhan, yang diyakini sebagai peletak dasar bahasa Italia. Mirip kisah Willem Friedrich Nietzsche, yang menghabiskan hidupnya dalam pengembaraan tentang Tuhan, hingga akhirnya mengeluarkan kata-katanya yang terkenal 'Tuhan telah mati', juga karya-karya hebatnya seperti Zarathustra.

Akhirnya, nama Dante Che hanyalah nama akun fac(h)ebook yang dipasangi foto dan identitas lengkap nan asli, serta dipakai sebagai media menjalin perkawanan, tempat menumpahkan ide-ide, dan bertukar gagasan di dunia maya. Toh, kita masih hidup dalam alam nyata, bisa bersilahturahmi dan berbincang-bincang menggunakan semua indera yang kita miliki, beserta pikiran dan ketulusan yang terpancar dari hati. Seperti lantunan "you are beautiful, beautiful, beautiful.. kamu cantik cantik dari hatimu.." yang jadi hits andalan girlsband Cherrybelle.

Selamat membaca buat generasi unyu-unyu dan chibi-chibi!

*******


Dante Che, 19 / 02 / 2012

Sedikit Tentang Warung Pojok-Wapo- (Permainan Rima)

Semburat lembayung merona merah, perlahan senja menghantar sang surya ke dalam pekat yang bersiap mengatupinya. Jalanan masih basah, sisa-sisa banjir dan hujan yang baru reda. Tak jauh dari berbagai gelimang mewah, deretan warung kopi semi permanen menampung berbagai canda ria. Tak ada justifikasi benar ataupun salah, suasana dipenuhi nuansa apa adanya. Juga tak ada klasifikasi masyarakat atas ataupun bawah, semua sama rata tanpa strata.

Mulai dari ketupat, perasan air enau, hingga makanan rebus beronggok-onggok, menjadi semacam miniatur toko sembako. Orang-orang setempat, terutama para mahasiswa rantau, menamainya warung pojok, yang lebih terkenal dengan sebutan wapo. Sebenarnya nama tersebut kurang tepat, karena letaknya tidak semua seperti itu, ada juga yang tak terletak di pelosok, tapi juga terletak di pusat keramaian tempat orang menghabiskan waktu bermain catur ataupun domino. Malam menjelang akan selalu dikunjungi kalau sempat, petikan gitar mengiringi koor jalanan serak-serak parau, bersisian mulai dari yang kurus kering sampai yang montok, lantunkan cadasnya 'Living After Midnight' hingga syahdunya 'O Sole Mio'.

Ada yang hanya membaca koran, berjam-jam mendengarkan radio atau menonton televisi. Ada yang hanya menghabiskan malam nongkrong dengan teman-teman, juga ada yang mengisinya dengan debat-debat atau diskusi. Kadang-kadang juga sulangan bir dingin menjadi pengisi malam dalam temaran, cukup untuk mengembara dalam liarnya ilusi-ilusi. Memadukan hidup sebagai perjuangan, dalam balutan dan perangkap-perangkap hegemoni. Begitulah rutinitas warung pojok dalam keseharian, dari hari ke hari. Tak berlebihan juga tak berkekurangan, santai nan pasti. Linting-linting tembakau membenamkan wajah-wajah dalam kepulan, yang larut dalam hangat nikmatnya kopi. Korek api dari tangan ke tangan, penyala asa menanti terang pagi. Warung pojok menjadi media komunikasi masyarakat urban, dalam hidup yang penuh ironi. Yang selalu was-was terhadap penggusuran, pemuas nafsu serakah tirani bernama investasi.

*******

Dante Che, 18 / 02 / 2012

Kamis, 16 Februari 2012

Sebuah Sapa (HAI KAWAN)

*******

Rotasi Ah, A, Ih (H A I)

Beririsan bermadah                
Silih - menyilih                      
Menghimpun bara                  
Menuju ejawantah                 

Langit merona
Fajar merekah
Buih - buih
Mega - mega

Asa lirih
Membubung angkasa
Lantunan desah
Pekik didih

*******

Rotasi Ak, A, Wa, A, An (K A W A N)

Bersatu bergerak
Sekian raga
Larut sejiwa
Menantang purba
Bernama penindasan

Tanah pusaka
Goresan Pallawa
Kukuh dijaga
Kobar perlawanan
Bermula riak

Menggugat Pandawa
Menantang penguasa
Mencipta kedamaian
Setiap benak
Segenap bangsa

Berlanjut kawula
Menyerukan perjuangan
Dimanapun letak
Bersisian bersama
Menentang Kurawa

Demi kemanusiaam
Bergenggaman menolak
Segala dusta
Meluapkan kecewa
Hingga merdeka!

*******

Dante Che, 17 / 02 / 2012

Selasa, 07 Februari 2012

Semalam di Jagir: Pengamatan! (Iseng-Iseng)

Surya telah tenggelam dalam peraduan
Gerimis masih turun perlahan-lahan
Mengiringi banjir yang menyapu jalanan
Tubuh yang letih karena kehujanan
Masih harus mencari tempat tambal ban
Dituntun samar-samar cahaya rembulan
Kapling-kapling yang menunggu penggusuran
Bersua wajah-wajah berselimut harapan
Perempuan-perempuan malam berseliweran
Asa keluar dari belenggu kemiskinan
Mangga Dua menjulang berhadap-hadapan
Potret kontradiksi yang mewarnai zaman
Datang dan pergi para pejuang kemanusiaan
Merapal mantra-mantra anti penindasan
Tapi ternyata tetap terhegemoni kekuasaan
Yang memberi hidup penuh kungkungan
Kali Jagir tetaplah penumpu kehidupan
Itulah sedikit kisah dari pak Hasan
Padaku dan salah seorang kawan
Kala malam makin larut di bengkel kendaraan
Hidup telah dipenuhi dengan berbagai pengalaman
Peluang, tantangan, hambatan adalah ujian
Senantiasalah berlawan kamerad, kawan!


*******

Dante Che, 06/02/2012